Sindentosca

Sindentosca
Latar Belakang
Asal : Indonesia
.................................................................
Genre : Pop
.................................................................
Info : remaja.suaramerdeka.com
.................................................................
Tahun Aktif : 2003 - Sekarang
.................................................................
Label : -
Download Disini

Download Musiknya

Didukung Oleh
*** Biodata ***

Pertama menyimak lagu ini, saya pikir aneh saja kok judul lagunya ‘Kepompong’ bahkan nama band-nya pun terdengar aneh, Sindentosca. Akhirnya, karena sering diputar dan akrab di telinga, saya ‘teracuni’ juga dengan lagu ini, jadi makin suka :)

‘Kepompong’ memberi warna baru di industri musik saat ini yang makin banyak dijejali lagu-lagu bertema cinta bernuansa mellow. ‘Kepompong’ pun menjadi salah satu andalan album kompilasi Nu Buzz 1.1 bersama sepuluh lagu lainnya. Sebuah prestasi bagi Sindentosca, apalagi dalam tiga bulan terakhir ini, ‘Kepompong’ selalu menempati urutan teratas di ajang chart hampir di seluruh stasiun radio, juga televisi.

Suaranya mirip Dolores vokalis The Cranberries yang suka ber-falsetto ria, dialah Jalu Hikmat Fitriadi. The one and only, satu-satunya pekerja seni di band Sindentosca. Sebagai vokalis, merangkap pencipta lagu, pengaransemen musik, dan me-manage sendiri band-nya. Bukan karena ingin terkesan independen dengan paham do-it-yourself-nya yang akut namun karena suatu keadaan yang mengharuskannya bekerja sendiri.

Dalam menghasilkan karya-karya yang segar juga orisinal, Jalu cukup mengandalkan 1 ruangan – kamar kontrakannya, 1 perangkat komputer, 1 gitar, dan sebuah mic condenser, mic khusus untuk komputer. Bermodalkan mahir menjalankan software Cakewalk dan FruttyLoop, Jalu memasuki dunia musik digital. “Kecuali vokal, semua suara musik dalam lagu tersebut dihasilkan melalui program komputer, tetapi kemudian diaransemen ulang,” kata Jalu.

Lalu kenapa ‘Sindentosca’?. Ide awal nama Sindentosca muncul pada saat Jalu sedang menjalani Ebtanas’99. Saat yang lain sibuk berkutat menyelesaikan soal ujian, Jalu malah asyik mencari nama untuk band-nya. “Saya memang tidak mau sok bule tapi juga ingin band saya terdengar cool bila diucapkan secara mendunia, jadi sebisa mungkin cari nama yang enggak banyak mengalami perubahan bunyi bila diucapkan oleh seluruh orang di bumi. Yang paling penting namanya enggak pasaran, eksklusif, untuk menghindari persamaan nama band. Harus terdengar cool, unik, fresh, ear catchy, berkonsep, dan mewakili warna musiknya”, papar Jalu.

Sindentosca terdiri dari kata ’sinden’ dan ‘tosca’. Sinden yang unik dan sangat ‘etnik’ mewakili karakter Jalu sebagai vokalis. Tosca sendiri adalah warna cantik perpaduan antara biru dengan hijau, biru mewakili negara Indonesia yang sebagian wilayahnya terdiri dari lautan, sedang hijau mewakili daratan desa kaum celtic yang dominan hijau. Jalu pun menambahkan lagi tentang konsep toscanya “biru itu kan langit, hijau itu daratan, kalau kita lagi sukses setinggi langit, jangan sampe lupa daratan”. Hmm, smart concepts ya? ;)

Awal terbentuk di tahun 99, Sindentosca masih terdiri 3 orang personil. Jalu-vocal, Andre-gitar, dan Danny-bass. Di tahun 2001, seorang drummer cantik bernama Ree ikutan gabung, menjadi satu-satunya yang tercantik di band ini. Karena berbeda aliran, Sindentosca kemudian terpecah, yang hanya menyisakan Jalu dan Ree. Tapi hanya bertahan dua tahun saja, di tahun 2003 Ree memilih hengkang dari Sindentosca. Akhirnya hanya Jalu yang berjuang sendiri dan sekarang makin sibuk mempromosikan album Sindentosca via Internet dan terbukti sukses mendapat tawaran manggung dan interview dari salah satu media online asal Seattle, Amrik, yaitu Toeltoel.com.

Posting Komentar

Silahkan beri komentar artikel saya,
apabila ada link rusak atau expired laporkan juga disini ya .....
Komentar anda sangat bermanfaat bagi perkembangan blog ini...!!!